24.5.11

Terlalu banyak Alay di Acara Musik? Bikin Bosen!

Setiap pagi setiap hari kita selalu disuguhi berbagai acara music di berbagai stasiun tipi. Kebanyakan memang tayang secara live. Dari yang mulai on air jam stengah 8 sampai yang selesainya jam 11. perlu disebutin acaranya ? ya apa lagi kalau bukan Inbox, Dahsyat, DeRings, dan para kembarannya. Di berbagai acara itu banyak hal yang menurut saya menarik untuk dibahas.

Salah satunya adalah penonton yang dari dulu selalu full gag pernah sepi. Hehe kalau sepi gag hepi bang., :)) . Memang itu alasan utama yang membuat pelaksana acara memilih untuk "memanipulasi penonton". Sempat terpikir "kenapa penontonnya pada semangat semua buat berjoget atau sekedar melambai-lambaikan tangannya sesuai musik yang dimainkan? ". Apalagi banyak orang yang aku lihat tak hanya sekali aja ada di acara itu. "Masa' bela-belain datang tiap hari cuman pengen nonton doank?" aneh kan?
tiap hari liat kya' gini . bosen


Nah pertanyaanku itu terjawab sudah setelah beberapa bulan yang lalu ada acara di Trans TV yang saya lupa nama acaranya , pokoknya tentang realita kehidupan. Saat itu kebetulan sekali bahas tentang 'Fenomena Penonton Alay'. Disitu ada crew acara musik yang tugasnya mencari penonton, terutama anak muda (kalau bapak-bapak paling ya males yang nonton, emang acara dangdut? hehe). kenapa disebut alay? yah seperti yang kita lihat ditipi cewek-cewek dan ada juga cowoknya, mereka bertingkah  dengan lebay-nya, menari-nari, dengan ekspresi yang terkesan dipaksakan. Apalagi yang cowok, hiiihhh...! Kemayu!. Ini yang gak tak sukai. (>.< ')

Enak udah bisa liat artis dari deket, dapet bayaran lagi.

Tapi jangan salah, banyak dari mereka yang kepaksa jadi orang alay dadakan itu hanya untuk memenuhi dompetnya alias nyari' rejeki. Dari yang saya simak, sekali tayang, mereka bisa dapat 50 Ribu. Wih, enak juga, cuman berdiri n' pasang gaya lebay, udah dapet duit. ajiip.!

Pekerjaan "enteng" seperti itu seperti tak ada dukanya. Beberapa dari mereka curhat, kalau jadi penonton alay itu  enak, udah seneng-seneng dapet uang lagi!. Tapi yang namanya  dunia ini ada suka dan duka, diantara mereka ada juga yang diledekin dibilang banci, kemayu, dan lainnya terutama yang cowok tuh. Yah namanya nyari' uang, udah resiko.Tak sedikit juga yang terpaksa jadi alay karena himpitan ekonomi. Dengan adanya acara musik seperti itu mereka cukup terbantu. 

Memang realita hidup itu unik, banyak hal yang sebenarnya bisa kita buat bahan pelajaran. Di satu sisi menyenangkan, di sisi lain menyedihkan. Bagaimanapun juga, penonton alay membuat sebagian orang (termasuk aku sendiri) merasa bahwa mereka justru merusak pemandangan. Mau sampai kapan mereka ada?!

Jawabnya sampai akhir hayat. wkwk.,.ya tunggu aja kalau ada acara musik "100% No Alay!".
hehe.. It's just my opinion. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar